Page 5 - katalog 2
P. 5
Setelah tiba waktunya, semua lelaki akan pergi bekerja sedangkan wanita memasak untuk
para lelaki. Bilah lahanya sudah jadi maka wanita akan datang untuk menanam benih.
Setelah ditanam benih, semua orang akan beristirahat sambil menunggu waktu panen.
Ketika waktunya sudah tiba untuk panen maka semuanya akan panen bersama, biasanya
maksimal panen dua kali. setelah dua kali panen, kebun tersebut akan dibiarkan begitu
saja dan tidak akan diganggu oleh masyarakat setempat. Tamat
Itu adalah proses Nggwen Yabu (Pembukaan lahan hingga panen). Hal yang menarik dari
cerita di atas adalah maksimal panen dari hasil Nggwen Yabu adalah dua kali lalu
dibiarkan begitu saja.
Secara tidak langsung masyarakat suku Lani sudah paham tentang bagaimana cara
menjaga alam agar tetap sehat. Dibuktikan dari salah satu tradisi yaitu Nggwen Yabu
dimana setelah mengambil hasil dari tanah tersebut, mereka membiarkan tanah
memulihkan dirinya lalu membiarkan hutan tumbuh kembali lagi dan ekosistem yang
tadinya terganggu karena pembukaan lahan ini kembali pulih lagi. sehingga alam tetap
terjaga.
Secara umum, sebenarnya bagaimana seharusnya menjaga lingkungan sudah diajarkan
turun-temurun oleh nenek-moyang. hanya saja tidak dapat kita pahami kenapa harus dua
kali saja mengambil hasil dari Nggwen Yabu lalu dibiarkan saja begitu alamnya
memperbaiki dirinya sendiri. Jadi sekalipun sebagian masyarakat di Papua Pegunungan
tidak mengenal pendidikan saat ini tapi mereka sudah mengetahui atau melakukan upaya
untuk melindungi bumi serta menjalankan salah satu poin dari 17 SDGs.
Masa kita masih merusak lingkungan atau bumi dengan perilaku kita padahal kita orang
kota lebih berpendidikan daripada masyarakat adat. Kan jadinya malu-maluin.
5